Jumat, 22 April 2011

Mengkilapkan Pelita Hati

Aladin dapat memanggil jin dengan menggosok lampu ajaib. Mungkin lampu dapat mewakili hati (yang berisikan percikan ilahi). Ketika hati Anda terjaga, maka ia menjadi pembimbing dan sahabat yang jauh lebih berguna daripada jin manapun.

Mulailah dengan memperlihatkan nafas Anda. Lakukanlah perlahan-lahan dan berirama. Saat Anda bernafas, sebutlah ‘Allah” di dalam hati pada tiap tarikan dan hembusan nafas. Rasakan nafas Anda secara perlahan menyentuh dan menghentak-hentak lubuk hati terdalam Anda. Teruskan latihan ini sampai ia menjadi alamiah dan tanpa ada ketegangan jiwa.

Selanjutnya , lihatlah ke dalam hati Anda dan rasakan berteduh di sana. Mungkin saja terdapat kecemasan duniawi terhadap kehidupan sehari-hari. Rasakan dan lepaskan seluruh perasaan ini dengan sentuhan lembut nafas terhadap hati.

Selagi Anda melanjutkan, ingatan dan perasaan mendalam mungkin menampakkan diri mereka. Anda mungkin saja berhadapan dengan penolakan, rasa kasihan terhadap diri sendiri, rasa takut, ataupun rasa marah. Apapun yang muncul amatilah secara langsung dan sinarilah dengan cahaya kepekaan, lalu lanjutkan lagi dengan tindakan sentuhan nafas.

Anda mungkin akan menemukan pikiran-pikiran dan perasaan-perasaan yang menetang usaha Anda. Mereka telah menetap di hati Anda begitu lama, sehingga mereka telah berkarat di dalamnya. Ketahuilah bahwa dengan kesabran terhadap Allah, bahkan pola-pola yang telah bertahan lama sekalipun dapat dikendurkan- jika tidak dalam satu sesi, maka mungkin dalam seratus sesi.

Yang sangat penting bagi latihan ini adalah suspensi penilaian. Jangan mengutuk perasaan-perasaan ynag muncul di hati Anda. Cukupah Anda peka terhadapnya, juga jangan mencoba untuk mengubah perilaku Anda atau mengoreksi orang lain. Lakukan saja pemijatan yang lembut dan perlahan-lahan, kemudian lepaskanlah mental lama Anda dan hambatan-hambatan emosional di dalam diri Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar