Sabtu, 28 Mei 2011

Ngilangin Ngantuk

Rasa ngantuk sebenarnya adalah salah satu nikmat yang di berikan Allah pada kita. Tapi kalau rasa ngantuk itu datang disaat yang tidak tepat pasti nyebelin. Misalkan di tengah-tengah kerja, disaat kita menerima pelajaran, disaat kita sedang rapat atau bahkan mungkin disaat kencan, hahaha pasti rasanya gak enak banget kan....??
Nah... ini ada sedikit resep buat ngilangin ngantuk versi saya nich... hehehehe
1. Duduk yang tegak, terus tarik bahu sekuatnya ke belakang dan tarik kepala ke depan.

2. Tarik nafas dari hidung secara perlahan, lalu di tahan dan keluarkan dari mulut sambil    mengempiskan perut.
3. Pikirkan hal-hal yang menyenangkan. Low perlu tertawalah...
4. Low masih ngantuk, ambil air wudlu.
5.Low masih ngantuk juga, minum kopi sono. hehehe

Pribadi Wanita

Wanita dikenal lebih mengandalkan perasaan daripada akal... aq akui itu benar, tapi enggak 100%. Wanita mampu merasakan hal-hal yang gak mungkin dirasakan oleh pria. Dan wanita punya cara tersendiri untuk mengendalikan perasaannya. Jangan sekali-kali kau sakiti wanita, karena dari sifatnya yang lembut bisa berubah menjadi kasar bak sambaran petir. Wanita hanya akan diam jika ia merasa tertekan, dan wanita akan ngomel jika ia marah,,, namun, ada sebagian diantaranya yang hanya tersenyum dalam keadaan apapun jua. Seperti kata ahli pendidikan yang mengatakan "Badai pasti akan berlalu. Badai pasti akan berlalu! Badai pasti akan berlalu? Badai pasti akan beralu." apapun tanda bacanya ia akan menggunakan intonasi yang sama.

Wanita lebih cepat dewasa daripada pria, maka dlam batasan balig pun wanita lebih dahulu daripada pria. Dan wanita lebih cepat mengerti daripada pria, terutama dalam hubungan sesama manusia. Jadi wanita bisa membaca seseorang dari gelagatnya, tatapannya, prilakunya, pembicaraannya, dan penampilannya.

Tak usahlah kau susah payah mengungkap apa yang kau rasakan pada sang wanita, karena wanita jaoh lebih cepat paham dengan suatu keadaan. Namun, wanita membutuhkan suatu kepastian dalam segala urusan. oleh karenya "sampaikanlah maksudmu kepada wanita dengan tutur kata yang lembut tanpa suatu kepura-puraan."

Wanita akan menggunakan perasaannya dalm keadaan apapun, namun dia juga akan menggunakan akalnya sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan, jadi bisa dikatakan "wanita akan mempertimbangkan sesuatu dari hati lalu k otak, beda dengan pria yang berasal dari otak lalu ke hati, kadang tanpa hati", hehehe.......... maap, gak maksud nyinggung kaum pria nich! hemmmm pis.men.pis.men.

Wanita jika dalam suatu keadaan terpaksa, dia akan nekat melakukan segala usaha dengan segenap kemampuannya, terkadang kemampunnya akan lebih dibanding sang pria, bisa dikatakan bisa lipat 10x. Sebagai contoh konkrit dalam kehidupan nyata, seorang wanita yang ditinggal mati oleh suaminya, ia akan menggantikan peran ayah bagi anaknya dan sekaligus menjadi ibu yang baik bagi anaknya. Ia akan berusaha mencari nafkah untuk menghidupi anaknya, menjdi pelindung bagi anaknya, mejadi tempat pelampiasan bagi anaknya dan mendidik anaknya menjadi anak yang mandiri, walaupun tak semua wanita seperti itu, akan tetapi itulah fitrah wanita. Namun ketika seorang pria ditinggal mati oleh sang istri, biasanya akan mencari istri lagi "heheheh ini cuma teori saya ajah! saya melihatnya dari kebiasaan jadi gak maksud menjelek-jelekkan kaum pria, karena biar bagaimanapun Bapakq juga seorang pria, hehehhe Pis.men....itulah sedikit gambaran tentang wanita.

Sabtu, 14 Mei 2011

Ayo Minum Air Putih!!

Sekitar 80 persen tubuh manusia terdiri dari air. Otak dan darah adalah dua organ penting yang memiliki kadar air di atas 80%. Otak memiliki komponen air sebanyak 90%. Sedikitnya, darah memiliki komponen air 95 %. Sedikitnya, secara normal kita butuh 2 liter sehari atau 8 gelas sehari. Nah…bagi perokok jumlah tersebut harus ditambah setengahnya. Air tersebut diperlukan untuk mengganti cairan yang keluar dari tubuh lewat air seni, keringat, pernapasan, dan sekresi. Para dokter juga menyarankan agar mengonsumsi air putih 8-10 gelas setiap hari agar metabolisme tubuh berjalan baik dan normal.
Jika mengkonsumsi kurang dari 8 gelas, efeknya secara keseluruhan memang tidak terasa dan tidak akan terlihat dalam waktu dekat, tapi sebagai konsekuensinya, tubuh akan menyeimbangkan diri dengan jalan mengambil sumber dari komponen tubuh sendiri, di antaranya dari darah ."Sama halnya jika kita g’ punya uang trz penagih utang dateng, tentunya kita akan pakai uang kontrakan dulu bwt byr utang, ripd babakbelur, hahaha…" Padahal Kekurangan air bagi darah amat berbahaya bagi tubuh. Sebab, darah akan menjadi kental. Akibatnya, perjalanan darah sebagai alat transportasi oksigen dan zat-zat makanan tidak akan berjalan dengan lancar.
Saat melewati ginjal (tempat menyaring racun dari darah) ginjal akan bekerja extra keras menyaring darah. Dan karena saringan dalam ginjal halus, tidak jarang darah yang kental bisa menyebabkan perobekan pada glomerulus ginjal. Akibatnya, air seni anda berwarna kemerahan, tanda mulai bocornya saringan ginjal. Dan bila dibiarkan terus menerus, anda mungkin suatu saat harus menghabiskan 400.000 rupiah seminggu untuk cuci darah, gimana hayo…??!
Lalu bagaimana dengan otak? Kebayang g’… low otak sampek kering..?! pasti mengkerut tuh, hihihi” Perjalanan darah yang kental tersebut juga akan terhambat saat melewati otak. Padahal, sel-sel otak paling boros mengonsumsi makanan dan oksigen yang dibawa oleh darah. Sehingga fungsi sel-sel otak tidak berjalan optimal dan bahkan bisa cepat mati. Wuich..sp yg mw mati hayoo..?”
Nah… untuk lebih jelasnya, baca juga  manfaat minum air putih di bawah ini za…… 

1. Memperlancar Sistem Pencernaan
Mengkonsumsi air dalam jumlah cukup setiap hari akan memperlancar sistem pencernaan sehingga kita akan terhindari dari masalah-masalah pencernaan seperti maag ataupun sembelit. Pembakaran kalori juga akan berjalan efisien.
 2. Air Putih Membantu Memperlambat Tumbuhnya Zat-Zat Penyebab Kanker,
plus mencegah penyakit batu ginjal dan hati. Minum air putih akan membuat tubuh lebih berenergi  
3. Perawatan Kecantikan

Bila kurang minum air putih, tubuh akan menyerap kandungan air dalam kulit sehingga kulit menjadi kering dan berkerut. Selain itu, air putih dapat melindungi kulit dari luar, sekaligus melembabkan dan menyehatkan kulit. Untuk menjaga kecantikan pun, kebersihan tubuh pun harus benar-benar diperhatikan, ditambah lagi minum air putih 8 – 10 gelas sehari.
 4. Untuk Kesuburan
Meningkatkan produksi hormon testosteron pada pria serta hormon estrogen pada wanita.
Menurut basil penelitian dari sebuah lembaga riset trombosis di London, Inggris, jika seseorang selalu mandi dengan air dingin maka peredaran darahnya lancar dan tubuh terasa lebih segar dan bugar. Mandi dengan air dingin akan meningkatkan produksi sel darah putih dalam tubuh serta meningkatkan kemampuan seseorang terhadap serangan virus.
Bahkan, mandi dengan air dingin di waktu pagi dapat meningkatkan produksi hormon testosteron pada pria serta hormon estrogen pada wanita. Dengan begitu kesuburan serta kegairahan seksual pun akan meningkat. Selain itu jaringan kulit membaik, kuku lebih sehat dan kuat, tak mudah retak. Nah, buat yang malas mandi pagi atau bahkan malas mandi harus mulai dirubah tuh kebiasaannya…wihihihi.”
 5. Menyehatkan Jantung
Air juga diyakini dapat ikut menyembuhkan penyakit jantung, rematik, kerusakan kulit, penyakit saluran papas, usus, dan penyakit kewanitaan. Bahkan saat ini cukup banyak pengobatan altenatif yang memanfaatkan kemanjuran air putih.
 6. Sebagai Obat Stroke
Air panas tak hanya digunakan untuk mengobati berbagai penyakit kulit, tapi juga efektif untuk mengobati lumpuh, seperti karena stroke. Sebab, air tersebut dapat membantu memperkuat kembali otot-otot dan ligamen serta memperlancar sistem peredaran darah dan sistem pernapasan.
Efek panas menyebabkan pelebaran pembuluh darah, meningkatkan sirkulasi darah dan oksigenisasi jaringan, sehingga mencegah kekakuan otot, menghilangkan rasa nyeri serta menenangkan pikiran. Kandungan ion-ion terutama khlor, magnesium, hidrogen karbonat dan sulfat dalam air panas, membantu pelebaran pembuluh darah sehingga meningkatkan sirkulasi darah. Selain itu pH airnya mampu mensterilkan kulit.
 7. Efek Relaksasi
Cobalah berdiri di bawah shower dan rasakan efeknya di tubuh. Pancuran air yang jatuh ke tubuh terasa seperti pijatan dan mampu menghilangkan rasa capek karena terasa seperti dipijat, dan butiran-butiran air yang berbenturan itu bisa meredakan rasa sakit, menetralkan racun, memerangi penyakit, serta membantu menyerap dan memanfaatkan oksigen.
 8. Menguruskan Badan
Air putih juga bersifat menghilangkan kotoran-kotoran dalam tubuh yang akan lebih cepat keluar lewat urine. Bagi yang ingin menguruskan badan pun, minum air putih hangat sebelum makan (sehingga merasa agak kenyang) merupakan satu cara untuk mengurangi jumlah makanan yang masuk.
 9. Tubuh Lebih Bugar
Khasiat air tak hanya untuk membersihkan tubuh saja tapi juga sebagai zat yang sangat diperlukan tubuh. Kita mungkin lebih dapat bertahan kekurangan makan beberapa hari ketimbang kurang air. Sebab, air merupakan bagian terbesar dalam komposisi tubuh manusia.
 10. Penyeimbang tubuh
Jumlah air yang menurun dalam tubuh, fungsi organ-organ tubuh juga akan menurun dan lebih mudah terganggu oleh bakteri, virus. Namun, tubuh manusia mempunyai mekanisme dalam mempertahankan keseimbangan asupan air yang masuk dan yang dikeluarkan.
Ingat!!!Tak perlu berlebihan karena konsumsi air putih berlebih justru bisa membebani Anda karena memicu lebih sering pergi ke kamar kecil termasuk juga berefek buruk pada fungsi jantung dan ginjal, cukup 6-8gelas/hari,,, Oke ^_^



Sumber:
http://altzone.blogspot.com/2005/06/manfaat-minum-air-putih.html
http://yasrifananda.wordpress.com/2010/03/11/manfaat-minum-air-putih-bagi-kesehatan/
http://kosmo.vivanews.com/news/read/209836-manfaat-minum-air-putih-setelah-bangun-tidur

Selasa, 03 Mei 2011

Menghilangkan Cemas

Ketika kegelisahan dan rasa hawatir serta rasa gundah datang, sebenarnya bermula dari satu hal. Yakni adanya suatu masalah yang belum kita selesaikan atau bahkan kita “ogah menyelesaikan”alias lari dari masalah. Inilah sebenarnya yang membuat kita semakin gelisah. Walaupun kita dapat bergembira saat ini dengan berkumpul bersama teman ’NongkronG’”, namun ketika kita sendiri, kita akan merasa tersiksa dan sedih. Lalu kita berusaha melakukan pekerjaan lain supaya masalah itu sirna, memang sieh… perasaan itu akan sirna ketika kita bekerja atau menyibukkan diri, namun ketika pekerjaan itu selesai? Kita akan kembali kepikiran dan membuat kita gelisah. Hingga  akhirnya kita menjadi semakin kurus, tidak bergairah, mudah tersinggung, mudah sakit hati dan menjadi sensitif. Nah.. apakah kita mau terus-terusan dalam keadaan seperti ini?? Tidak bukan! Oleh karenanya, sadar dan bangkitlah!!

Berikut ini cara mudah menentramkan hati dan fikiran dari permasalahan atau apa saja yang menimpa kita saat ini, diantaranya :
  1. Mulailah mendekatkan diri kepada sang Pencipta 
Mulailah rubah pola fikiran dan prilaku anda sedikit demi sedikit ke arah kebaikan. Emang berat sie awalnya… tapi low kita paksa n berusaha lama-lama akan jadi terbiasa.
  1. Bulatkan tekat dan Niat untuk menyelesaikan masalah kita.
  2. Yakinkan diri kita,  bahwa "masalah ini adalah masalah kita, Jadi Low bukan Kita sendiri yang menyelesaikan siapa Lagi??”
  3. Catatlah baik-baik dalam kertas kosong dan bersih, “apa saja masalah yang sedang anda hadapi saat ini?”  ‘INGAT DICATAT’, bukan di hafal di kepala.
  4. Kalau sudah dicatat, mulailah menyelesaikan masalah itu dari yang termudah. Segeralah berpakaian yang rapi, dan berwudhu lalu sholatlah hajat 2 rakaat dan berdo'alah agar masalah anda cepat selesai.
  5. CAMKAN DALAM HATI. 
"Jika kita lari dari masalah itu adalah ciri manusia lemah dan kita tidaklah lemah. Kita kuat karena adanya masalah ini. Kalau toh yang menyebabkan masalah ini adalah kita, maka segera meminta maaf dengan lembut dan tulus kemudian perbaiki.”
  1. Cobalah berkeliling di sekitar kita dan datangilah orang yang lebih susah dari kita. Perhatikan dari jauh… maka kita akan sadar bahwa masih banyak yang jauh lebih menderita dari kita. Bantulah mereka semampu kita, namun jika tidak… bantulah diri kita sendiri untuk menyelesaikan masalah kita sendiri.
  2. Berusahalah untuk tidak batal dari wudlu.
  3. Ingatlah selalu akan kehadiran Allah. 
Hal tersebut dibuktikan secara ilmiah oleh para peneliti dari Kanada. Mereka menemukan bahwa orang-orang yang mengingat Allah, rasa cemas mereka setelah berbuat kesalahan menjadi berkurang. Ketika seseorang memikirkan tentang Tuhan dan agama, baik secara sadar atau tidak sadar, aktivitas otak di area anterior cingulate cortex (ACC) akan menurun. ACC adalah bagian otak yang berkaitan dengan hal-hal bersifat angka, mengatur kesadaran dan gairah serta mengingatkan kita ketika kita berbuat kesalahan.
  1. Luangkan waktu sejenak untuk berkumpul dengan keluarga kita.
  2. Jika kita tak mampu menyelesaikan sendiri, maka berdiskusilah dengan keluarga/ sahabat terbaik kita agar membantu kita menemukan jalan keluar dari masalah kita.
  3. Ingat!! Bergembiralah untuk menyelesaikan masalah kita.
Karena pada dasarnya otak kita ini menyukai kesenangan, jadi dengan gembira nantinya akan menimbulkan efek yang baik untuk otak, sehingga otak mempu bersinergi dengan suasana hati kita, jika hati tenang, otak lancar, jika hati gelisah, otak tidak bisa bekerja sama, tidak bisa bersinergi dengan hati.

Sumber:

Cinta dalam diamku...

Tak perduli bagaimana sakitnya hati ini melihat keangkuhanmu, aku tetap diam-diam mencintaimu...
Tak peduli bagaimana letihnya ragaku, aku tetap semangat untuk diam-diam mencintaimu...
Tak peduli bagaimana sibuknya hari-hariku, aku tetap meluangkan waktu untuk diam-diam mencintaimu..
Walau semua itu tampak sia-sia bagimu... namun hal ini berarti bagiku.. Karena aku yakin Allah mengetahui segala yang aku rasakan, dan  tak ada daya dan upaya manusia untuk bisa menjelaskan dan mengerti perasaanku."Jadi cukuplah aku dan Allah yang mengetahui ini semua."
Aku diam-diam mencintaimu, dengan harapan rasa cinta ini tidak akan sia-sia dan akhirnya di 'ijabahi-Nya' menjadi cinta yang tulus dan suci yang diabadikan dalam suatu 'ikatan suci' dan 'diridloi-Nya' hingga di akhirat kelak..

Aku mencintaimu diam-diam, juga karena aku takut akan adzab Allah. aku takut jika aku hanya akan diperbudak oleh nafsu amarah yang mengatasnamakan dirinya sebagai cinta... aku takut jika aku terjerumus dalam iming-iming syetan dan aku takut kehilangan cinta hakiki-Nya.....

Dan aku mencintaimu diam-diam, juga karena aku tak ingin menjadi beban dan tanggunganmu,
yang akan memberatkan langkahmu untuk mendapatkan keridloan-Nya serta hanya akan menjadikanmu korban dari nafsu amarahku.... 
'biarlah cinta ini mengalir dalam diamku...'

Jika sudah waktunya.... mungkin aku akan meninggalkan diamku..
Namun jika memang cinta ini adalah salah maka aku juga akan tetap diam. Karena dalam diam aku bisa menjaga rasa yang tumbuh di hati tanpa merugikan orang lain...
Dan dalam diam aku bisa menjaga diriku, dirimu, dari hal-hal yang dibenci dan dilarang oleh diri-Nya...
Wallahu a'lam bishowab...

Kepala Sekolah sebagai Administrator dan Supervisor


A.    Administrasi dan Supervisi Pendidikan
Menurut Sondang P. Siagian, administrasi adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu, untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.[1]
Sedangkan menurut Ars. The Liang Gie dalam Pengertian Kedudukan dan Ilmu Administrasi mengataknan bahwa administrasi adalah segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan pokok yang dilaksanakan oleh sekelompok orang dalam bekerjasama untuk mencpai tujuan tertentu.[2]
Menurut Drs. M. Ngalim Purwanto dalam Administrasi pendidikan, adalah segenap proses pengarahan dan pengintegrasian segala sesuatu baik personel, spiritual dan material yang bersangkut paut dengan pencapain tujuan pendidikan.[3]
Dari pengertian administrasi di atas dapat disimpulkan bahwa administrasi pendidikan adalah suatu ilmu tentang penyelenggaraan pendidikan di sekolah, agar tercapai tujuan pendidikan di sekolah itu.
Di atas telah dikemukakan pengertian administrasi pendidikan, maka kita perlu melengkapi dengan pengertian supervisi. Menurut Drs. M. Ngalim Purwanto dalam Administrasi Pendidikan, supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif.[4]
Menurut N.A. Ametembun dalam supervisi Pendidikan, supervisi pendidikan adalah pembinaan ke arah perbaikan situasi pendidikan. Pembinaan bermaksud berupa bimbingan atau tuntutan ke arah situasi pendidikan termasuk pengajaran pada umumnya, dan peningkatan mutu belajar mengajar pada khususnya.[5]
Dari kedua pengertian di atas dapat disimpulkan pengertian supervisi pendidikan adalah pembinaan yang direncanakan dalam perbaikan situasi pengajaran dengan lebih meningkatkan pendayagunaan sumber personel dan material dalam pencapain tujuan pendidikan secara lebih efektif dan efisien.
B.     Kepala Sekolah
1.              Pengertian kepala sekolah
Kepala sekolah adalah guru yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala sekolah. (Sudarman 2002: 145).[6] Meskipun sebagai guru yang mendapat tugas tambahan, kepala sekolah merupakan orang yang paling betanggung jawab terhadap aplikasi prinsip-prinsip administrasi pendidikan yang inovatif di sekolah.
Sebagai orang yang mendapat tugas tambahan berarti tugas pokok kepala sekolah tersebut adalah guru yaitu sebagai tenaga pengajar dan pendidik, di sini berarti dalam suatu sekolah seorang kepala sekolah harus mempunyai tugas sebagai seorang guru yang melaksanakan atau memberikan pelajaran atau mengajar bidang studi tertentu atau memberikan bimbingan. Berarti kepala sekolah menduduki dua fungsi yaitu sebagai  tenaga kependidikan dan tenaga pendidik.
Namun ketika memperhatikan pasal-pasal pada Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 ternyata para Calon Kepala Sekolah dihadapkan pada penafsiran ganda. Artinya kualifikasi dan kompetensi tersebut bisa diartikan sebagai syarat memasuki wilayah profesi kepala sekolah. Setelah yang bersangkutan diangkat sebagai kepala sekolah maka statusnya sebagai pendidik/ guru menjadi lepas. Namun bisa pula ditafsirkan sebagai memperkuat status lama yakni "hanya" seorang guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah. Jika itu yang terjadi maka sebelah kakinya masih menginjakkan ke wilayah profesi guru, dan sebelah lagi menginjak profesi kepala sekolah.
Berarti seorang Kepala Sekolah walaupun dipersyaratkan harus berasal dari seorang guru namun setelah diangkat sebagai kepala sekolah maka yang bersangkutan sebaiknya tidak lagi berstatus Guru / Pendidik melainkan sebagai Tenaga Kependidikan/ Kepala Sekolah Profesional dengan tugas dan fungsi yang sudah jelas memerlukan perhatian khusus layaknya profesi kependidikan lain seperti Pengawas Sekolah, Laboran, dan Pustakawan. [7]
Seorang kepala sekolah pada hakekatnya adalah pemimpin yang menggerakkan, mempengaruhi, memberi motivasi, serta mengarahkan orang di dalam organisasi atau lembaga pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
2.      Kompetensi kepala sekolah
Para pakar pendidikan  dan administrasi pendidikan cendrung sependapat bahwa kemajuan besar dalam bidang pendidikan hanya mungkin dicapai jika administrasi pendidikan itu sendiri dikelola secara inovatif serta bertanggung jawab  dalam merencanakan dan melaksanakan administrasi tersebut di suatu sekolah. Untuk itu kepala sekolah harus memiliki kemampuan professional yang menurut Sanusi  ada empat kemampuan profesional kepala sekolah yaitu:
a.   Kemampuan untuk menjalankan tanggung jawab yang diserahkan kepadanya selaku unit kehadiran murid.
b.  Kemampuan untuk menerapkan keterampilan-keterampilan konseptual, manusiawi, dan teknis pada kedudukan jenis ini.
c.   Kemampuan untuk memotivasi para bawahan untuk bekerja sama secara sukarela dalam mencapai maksud-maksud unit dan organisasi.
d. Kemamapuan untuk memahami implikasi-implikasi dari perubahan social, ekonomis, politik, dan educational; arti yang mereka sumbangkan kepada unit; untuk memulai dan memimpin perubahan-perubahan yang cocok di dalam unit didasarkan atas perubahan-perubahan social yang luas.(2002 :133)[8]
Sedangkan menurut PERMEN DINKNAS No 13 tahun 2007 tentang Standar  kepala sekolah/ Madrasah, kepala sekolah harus memiliki kompetensi atau kemampuan yang meliputi:
a.       Kompetensi Kepribadian
b.      Kompetensi Manajerial
c.       Kompetensi Kewirausahaan
d.      Kompetensi Supervisi
e.       Kompetensi Sosial[9]
3.      Tugas dan fungsi kepala sekolah
Stoop & Johnson (1967) mengemukakan empat belas peranan kepala sekolah dasar, yaitu:
a.       kepala sekolah sebagai business manager,
b.      kepala sekolah sebagai pengelola kantor,
c.       kepala sekolah sebagai administrator,
d.      kepala sekolah sebagai pemimpin profesional,
e.       kepala sekolah sebagai organisator,
f.       kepala sekolah sebagai motivator atau penggerak staf,
g.      kepala sekolah sebagai supervisor,
h.      kepala sekolah sebagai konsultan kurikulum,
i.        kepala sekolah sebagai pendidik,
j.        kepala sekolah sebagai psikolog,
k.      kepala sekolah sebagai penguasa sekolah,
l.        kepala sekolah sebagai eksekutif yang baik,
m.    kepala sekolah sebagai petugas hubungan sekolah dengan masyarakat,
n.       kepala sekolah sebagai pemimpin masyarakat.
C.    Kepala Sekolah sebagai Administrator
Kepala sekolah sebagai administrator bermakna kepala sekolah sebagai insan yang mengatur penatalaksanaan sistem administrasi pendidikan.
Kepala sekolah sebagai administrator bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di sekolahnya. Ia selalu berusaha agar segala sesuatu disekolahnya berjalan lancar. Hal tersebut mencakup seluruh kegiatan sekolah, seperti; proses belajar-mengajar, kesiswaan, personalia, sarana prasarana, ketatausahaan dan keuangan serta mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat. Selain itu juga, kepala sekolah bertanggung jawab terhadap keadaan lingkungan sekolahnya. Untuk itu, Kepala sekolah harus mampu menjabarkan kemampuan di atas dalam tugas-tugas operasional sebagai berikut:
1) Kemampuan mengelola kurikulum  harus diwujudkan dalam kelengkapan penyusunan data administrasi pembelajaran; penyusunan kelengkapan data administrasi bimbingan konseling; penyusunan kelengkapan data kegiatan praktikum; dan penyusunan kelengkapan data administrasi kegiatan belajar peserta didik di perpustakaan.
2) Kemampuan mengelola administrasi peserta didik harus diwujudkan dalam penyusunan kelengkapan data administrasi peserta didik; penyusunan kelengkapan data administrasi kegiatan ekstrakurikuler, dan penyususnan kelengkapan data administrasi hubungan sekolah dengan orang tua peserta didik.
3) Kemampuan mengelola administrasi personalia harus diwujudkan dalam pengembangan kelengkapan data administrasi tenaga guru; serta pengembangan kelengkapan data administrasi tenaga kependidikan nonguru, seperti pustakawan, laporan, pegawai tata usaha, penjaga sekolah dan teknisi.
4) Kemampuan mengelola administrasi sarana dan prasarana harus diwujudkan dalam pengembangan dan kelengkapan data administrasi gedung dan ruang; pengembangan data administrasi meubeler; pengembangan kelengkapan data administrasi alat mesin kantor; pengembangan administrasi buku-buku atau bahan pustaka; dan pengembangan kelengkapan data administrasi alat laboratorium.
5) Kemampuan mengelola administrasi kearsipan harus diwujudkan dalam pengembangan kelengkapan data administrasi surat masuk, surat keluar, surat keputusan, dan surat edaran.
6) Kemampuan mengelola administrasi keuangan harus diwujudkan dalam mengembangkan administrasi keuangan rutin, administrasi keuangan yang bersumber dari masyarakat dan orang tua peserta didik, dari pemerintah, dan bantuan dan operasional.
Dalam melaksanakan tugas-tugas di atas maka:
a.    Kepala sekolah harus mampu bertindak situasional, sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Meskipun demikian kepala sekolah harus lebih mengutamakan tugas, tetapi juga harus menjaga hubungan kemanusiaan dengan para stafnya, agar setiap tenaga kepandidikan dapat melaksanakan tugasnya  dengan baik.  
b.  Kepala sekolah hendaknya terbuka tetapi tetap menjaga jarak dengan para tenaga kepandidikan, agar mereka bisa mengemukakan berbagai permasalahn yang dihadapi.
c.   Kepala sekolah menggunakan gaya gabungan antara pembagian tugas dan hubungan manusiawi.[10]
Sebagai syarat mutlak menjadi kepala sekolah yang berkompeten, harus mampu dengan baik melaksanakan fungsi-fungsi administrasi pendidikan, yang meliputi perencanaan, penyusunan organisasi sekolah, pengoordinasian dan pengarahan serta pengelolaan kepegawaian.[11]
1.      Membuat Perencanaan
Perencanaan yang perlu dilakukan oleh kepala sekolah, diantaranya adalah menyusun program tahunan sekolah, yang mencakup program pengajaran, kesiswaan, kepegawaian, keuangan, dan  penyediaan fasilitas-fasilitas yang diperlukan. Perencanaan ini selanjutnya dituangkan dalam rencana tahunan sekolah yang dijabarkan dalam dua program semester. Adapun cakupan perencanaan tahunan itu meliputi:
a.       Program Pengajaran
b.      Kesiswaan
c.       Kepegawaian
d.      Keuangan
e.       Perlengkapan[12]
2.  Menyusun Organisasi Sekolah
Organisasi memainkan peranan penting dalam fungsi administrasi karena merupakan tempat pelaksanaan semua kegiatan administrasi. Selain itu, dilihat dari fungsinya organisasi juga menetapkan dan menyusun hubungan kerja seluruh anggota organisasi agar tidak terjadi tumpang tindih dalam melakukan tugasnya masing-masing.
Penyusunan organisasi merupakan tanggungjawab kepala sekolah sebagai administrator pendidikan. Sebelumnya ditetapkan, penyusunan organisasi itu sebaiknya dibahas bersama-sama dengan seluruh anggota agar hasil yang diperoleh benar-benar merupakan kesepakatan bersama.
Selain menyusun struktur organisasi, kepala sekolah juga bertugas untuk mendelegasikan tugas-tugas dan wewenang kepada setiap anggota administrasi sekolah sesuai dengan struktur organisasi yang ada.
Dalam penyusunan organisasi sekolah, kepala sekolah perlu memperhatikan prinsip-prinsip berikut ini; mempunyai tujuan yang jelas, para anggota menerima dan memahami tujuan tersebut, adanya kesatuan arah sehingga menimbulkan kesatuan tindakan dan pikiran, adanya kesatuan perintah; para bawahan mempunyai atasan langsung, adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab seseorang di dalam organisasi itu, adanya pembagian tugas yang sesuai dengan kemampuan, keahlian dan bakat masing-masing, struktur organsasi disusun sesuai dengan kebutuhan koordinasi, pengawasan dan pengendalian, pola organisasi bersfat permanen dan adanya jaminan keamanan dalam bekerja serta garis-garis kekuasaan dan tanggung jawab secara hirearki jelas tergambar di dalam struktur organisasi.[13]
3. Bertindak Sebagai Koordinator
Pengoordinasian organisasi sekolah ini merupakan wewenang dari kepala sekolah. Dalam melakukan pengoordinasian ini sebaiknya kepala sekolah bekerja sama dengan berbagai bagian dalam organisasi, agar pengoordinasian yang dilakukan dapat menyelesaikan semua hambatan dan halangan yang ada.
Kepala sekolah sebagai admnistrator harus mampu mengoordinasikan bawahannya, yang kegiatannya meliputi pengawasan, penilaian, pengarahan dan bimbingan terhadap setiap personal organisasi sekolah. Dalam pelaksanaan pengoordinasian kepala sekolah sebaiknya bekerja sama dengan berbagai bagian dalam organsasi sekolah, seperti wali kelas, tata usaha, bimbingan dan penyuluhan, guru bagian kurikulum dan lain sebagainya.
4. Melaksanaan Pengelolaan Pegawai
Kepala sekolah memiliki kewenangan dalam mengelola kepegawaian dalam organsasi sekolah, diantaranya kepala sekolah dapat mengangkat, mempromosikan, menempatkan atau menerima pegawai baru, baik itu sebagai guru, TU ataupun pembimbing ekstra kurikurer. Dalam pengelolaan kepegawaian, kepala sekolah harus memperhatikan kesinambungan kondisi dan kemampuan pelaksananya, antara: jenis kelamin, bakat, kekuatan fisik, latar belakang pendidikan dll.
Adapun cara-cara yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah dalam melakukan pengelolaan pegawai, antara lain: mengadakan diskusi, membentuk koperasi, membentuk ikatan keluarga sekolah, memberikan bantuan dan kesempatan seluas-luasnya kepada para pegawai untuk meningkatkan kemampuannya, mengusulkan dan mengurus kenaikan gaji atau pangkat guru-guru dan pegawai tepat pada waktunya sesuai dengan peraturan yang berlaku.

D. Kepala Sekolah sebagai Supervisor
Kepala sekolah sebagai supervisor adalah upaya yang dilakukan kepala sekolah untuk membantu mengembangkan profesionalitas guru dan tenaga kependidikan lainnya. Pelaksanaan supervisi merupakan tugas kepala sekolah untuk melakukan pengawasan terhadap guru-guru dan pegawai sekolahnya.
Tujuan diadakan supervisi secara umum adalah memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada guru (dan staf lainnya) agar personil tersebut mampu meningkatkan kualitas kerjanya, terutama dalam melaksanakan tugas, yaitu melaksanakan proses pembelajaran.[14]
Beberapa prinsip yang digunakan dalam mengadakan kegiatan supervisi menurut Ngalim Purwanto adalah sebagai berikut:
a.       Supervisi hendaknya bersifat konstruktif dan kreatif
b.      Supervisi harus bersifat sederhana, realistis dan informasi dalam pelaksanaannya
c.       Supervisi harus bersifat objektif
d.      Supervisi bersifat preventif
e.       Supervisi bersifat korektif
f.       Supervisi bersifat kooperatif
g.      Supervisi harus memperhatikan kemampuan para anggota organisasi.[15]
Adapun hal – hal yang harus diperhatikan oleh kepala sekolah sebagai supervisor, antara lain:
1. Pembinaan Guru
Guru sebagai pelaksana kurikulum harus mendapatkan bimbingan dari kepala sekolah, sehingga guru mampu melaksanakan kurikulum dengan baik. Maka sebagai supervisor yang mengadakan pembinaan terhadap guru, kepala sekolah dituntut harus memiliki sikap diantaranya; memiliki jiwa kepemimpinan, mengenal keadaan guru dan pegawai lainnya, membangkitkan semangat mereka dalam bertugas, memberikan kesempatan yang luas kepada mereka untuk mengembangkan kariernya dan menciptakan rasa kekeluargaan diantara mereka.
Supervisi akademik yang populer adalah supervisi klinis, adapun krakteristiknya sebagai berikut:
1)   Supervisi diberikan berupa bantuan (bukan perintah) sehingga inisiatif tetap di tangan tenaga kependidikan.
2)  Aspek yang disupervisi berdasarkan usul guru, yang dikaji bersama kepala sekolah sebagai supervisor untuk dijadikan kesepakatan.
3)     Instrumen dan metode observasi dikembangkan bersama oleh guru dan kepala sekolah.
4)   Mendiskusikan dan menafsirkan hasil pengamatan dengan mendahulukan interpretasi guru.
5)      Supervisi dilakukan dalam suasana terbuka secara tatap muka, dan supervisor lebih banyak mendengarkan dan menjawab pertanyaan guru daripada memberi saran dan pengarahan.
6)    Supervisi klinis sedikitnya mempunyai tiga tahap, yaitu pertemuan awal, pengamatan, dan umpan balik.
7)    Adanya penguatan dan umpan balik dari supervisor terhadap perubahan perilaku guru yang positif sebagai hasil pembinaan.
8) Supervisi dilakukan secara berkelanjutan untuk meningkatkan suatu keadaan dan memecahkan suatu masalah.

Kepala sekolah sebagai supervisor harus diwujudkan dalam kemampuan menyusun, dan melaksanakan program supervisi pendidikan, serta memanfaatkan hasilnya. Secara lebih rinci, perwujudannya adalah:
a.      Kemampuan menyusun program
Kemampuan menyusun program supervisi pendidikan harus diwujudkan dalam penyusunan program supervisi kelas, pengembangan program supervisi untuk kegiatan ekstrakurikuler, pengembangan program supervisi perpustakaan, laboratorium dan ujian.
b.      Kemampuan melaksanakan program supervisi pendidikan
Kemampuan melaksanakan program supervisi pendidikan harus diwujudkan dalam pelaksanaan program supervisi klinis, program supervisi nonklinis, dan program supervisi kegiatan ekstra kurikuler.
c.       Kemampuan memanfaatkan hasil supervisi pendidikan
Kemampuan memanfaatkan hasil supervisi pendidikan harus diwujudkan dalam meningkatkan kinerja tenaga kependidikan dan pengembangan sekolah.[16]
Kepala sekolah sebagai supervisor dapat dilakukan secara efektif antara lain melalui:
1)  Dikusi kelompok, merupakan suatu kegiatan yang dilakukan bersama guru-guru dan bisa juga melibatkan tenaga administrasi, untuk memecahkan berbagai masaah di sekolah dalam mencapai suatu keputusan.
2)   Kunjungan kelas, dapat digunakan oleh kepala sekolah sebagai salah satu teknik untuk mengamati kegiatan pembelajaran secara langsung.
3)   Pembicaraan individual, merupakan teknik bimbingan dan konseling, yang dapat digunakan kepala sekolah untuk memberikan konseling kepada guru baik berkaitan dengan masalah pembelajaran maupun masalah yang menyangkut profesionalisme guru.
4)   Simulasi pembelajaran, merupakan suatu teknik supervisi berbentuk demonstrasi pembelajaran yang dilakukan oleh kepala sekolah, sehingga guru dapat menganalisa penampilan yang diamatinya sebagai instropeksi diri.[17]
2. Pembagian tugas kepada guru
Sebelum membagikan tugas-tugas kepada guru, kepala sekolah terlebih dulu harus mengetahui jumlah guru yang akan memberikan pelajaran di sekolah, apakah perlu ditambah, apakah memerlukan guru-guru honorer. Bila semua telah diketahuinya, kepala sekolah dapat memulai pembagian tugas-tugas kepada mereka. Pembagian ini dapat dilakukan dengan cara penetapan sistem guru kelas, sistem guru bidang studi, dan sistem campuran antara keduanya.[18]



[1][1] H. M. Daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Asdi Mahasatya, 2005), hlm.7
[2] Ibid,
[3] Ibid, hlm. 8
[4] Ibid, hlm.203
[5] Ibid, hlm. 202
[6] Mohib Asrori, Kompetensi Peran dan Tugas Kepala Sekolah dalam Manajemen Kurikulum, (22 Februari 2011), http://gurutrenggalek.blogspot.com/2011/02/kompetensi-peran-dan-tugas-kepala.html
[7] Muhammad Arsyad, Mencermati Standar Kepala Sekolah, (12 Mei 2008) http://re-searchengines.com/0508arsyad.html
[8] Mohib Asrori, loc.cit.

[9] Muhammad Arsyad, loc.cit.


[10] E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Dalam konteks menyukseskan MBS dan KBK, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005) hlm.110
[11] Muhammad Fauzi, Kepala Sekolah sebagai Supervisor, Administrator, dan Pemimpin, (25 Desember 2009) http://mufazi881.blogspot.com/2009/12/kepala-sekolah-sebagai-supervisor.html

[12] Ibid,
[13] Ibid,
[14] Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Supervisi, (Jakarta: Rineka Cipta,2004), hlm.40
[15]Suharsimi Arikunto, hlm.22

[16] E. Mulyasa, op.cit., hlm.112
[17] Ibid, hlm.114
[18] Muhammad Fauzi, loc.cit.