Kamis, 16 Juni 2011

Seng Sabar Jeng

Diana, dia adalah anak dari keluarga yang cukup terpandang di desanya. Ia cantik, baik hati, ceria, dan pinter, tapi sedikit ceroboh. Suatu ketika ia telah menginjak dewasa, ia mulai mengenal cinta. Cinta pada sesorang yang bukan muhrimnya. Ia diam-diam mencintai pemuda yang dianggapnya sebagai jodohnya (Ozy). Dia sangat yakin, bahkan ketika terdengar kabar bahwa mereka akan dijodohkan, ia sangat senang, dan bertambah yakin akan rasa itu.
Padahal diantara mereka tidak pernah ada kontak, dan pembicaraan yang serius. tapi tak tau kenapa, Diana bisa yakin banget low Ozy adalah jodohnya!

Karena keyakinan itu, ia bisa menjalani hidup tanpa membutuhkan seorang pasangan, alias jomblo dengan keadaan yang happy, bahkan hal itu tidak pernah menjadi masalah baginya. Hingga akhirnya Allah menitipkan isyarat kepadanya  melalui mimpi. Biar bagaimanapun, Diana adalah anak yang taat beibadah, jadi Allah masih memberinya hidayah. Ia bermimpi bertemu dengan kakaknya Ozy yang sedang mempersiapkan mobil, dan ia bertanya kepadanya, “ hei kak! Mw kemana nieh?” kakak pemuda itu menjawab, “ mw anterin mantennya Ozy “ Diana bertanya dengan penuh keheranan, “Ozy mw menikah??? Masak sie?” kakak Ozy menjawab, “ iya ho’oh.. kamu g’ ikut tah?”seketika itu juga, Diana terbangun dari tidurnya dan ia berkata, “ah...mimpi apa aku tadi!”

Setengah bulan kemudian, ibu Ozy datang ke rumah Diana untuk bertemu dengan ayah Diana. Dalam pertemuan itu, mereka membahas tentang pernikahan. Pikir Diana, pasti tu pernikahannku!Eh... tak taunya, ayahnya bercerita bahwa si Ozy maksa ibunya tuk nikahin dia dengan pacarnya. Seketika itu juga, si Diana langsung kaget! Ternyata, mimpi itu adalah isyarat yang nyata. Diana menjadi pendiam, dan murung, dia tak bisa berbaur dengan orang lain, ia hanya ingin menyendiri, dan menangisi keadaannya. Tapi yang lebih anehnya lagi, dari pihak keluarga Diana tidak ada yang tahu dengan apa yang telah melanda Diana.

Karena Diana selalu menganggap segala yang terjadi padanya hanyalah bagian dari hidup, semua pasti kan terjadi dan tidak bisa dihindari, namun hanya satu hal ini yang membuatnya menjadi stres dan bingung.
Dalam keadaan yang demikian ini..., Diana mendatangi aku, dan ia bercerita tentang hal yang menimpanya. Aku hanya bisa diam, dan menepuk-nepuk pundaknya... seraya berkata, “hem.. seng sabar ya, Low emg jodoh, g’ bakal kemana-mana,...”

Setelah hampir sejam ia nangis...akhirnya ia merasa lega, dan ia berkata, “makasih za, udah pinjamin bahumu tuk air mataku.” Dengan senyum aku menjawab, iza... walaupun bajuku basah kena air mata dan ingusnya, hehehe
Kira-kira satu minggu kemudian, Diana menemuiku lagi, dan ia bercerita lagi, bahwa ia telah bermimpi bersalaman dengan Ozy dan Diana bilang” seharusnya begini terus ya...” sambil menggenggam tangannya Ozy. Ozy nampak kaget dan matanya hampir keluar seraya berkata, “beneran to Di?” Lalu Diana menjawab, “paling peyan yang ndak mau, heheh” kemudian Diana menggandengnya dan mengantarkannya ke suatu tempat.
Ketika bercerita tentang mimpi yang kedua itu, Diana nampak berseri-seri kembali, sepertinya ia telah ikhlas menerima kenyataan itu...

Semoga kamu nemuin yang lebih baik dari dia Jeng...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar